Obat Lupa Teman
Ada orang-orang yang sudah lupa dengan kenalan atau bahkan temannya, dalam waktu kurang dari sepuluh tahun. Ada juga yang masih ingat secara rinci, bahkan nama lengkap si teman itu serta beberapa kenangan bersamanya, meskipun pertemuan mereka hanya sebentar saja. Ingatan itu bahkan bisa tersimpan hingga belasan tahun. Lantas mana yang keren? Si orang yang lupa sebelum 10 tahun atau yang punya ingatan super panjang itu?
Ilustrasi Bobo.Grid.id |
Gaess jangan lupa baca ini juga nih : Hall of Fame
Jawabannya, tidak ada yang keren. Karena keduanya sama-sama bukan yang yang bagus. Cepat lupa berarti orang itu pelupa, sedangkan yang ingatannya nempel terus, itu pun sebenarnya adalah sindrom. Secara ilmiah disebutnya hyperthymesia atau sindrom mengingat superior. Nah, supaya membantu kedua orang tersebut menjadi normal, maka kami tulislah profil kawan-kawan lama dari IPB 97 Kr34tif dari masa kini. Supaya yang sindrom tidak selalu mengingat kenangan lama terhadap orang itu dan yang pelupa jadi ingat kembali.
Baiklah kita mulai dari sobat kita Greiche Dian (F34).
Biasa dipanggil Gege, dia adalah alumni TIN yang berasal dari Kota Batu, Malang, Jawa Timur. Pernah tinggal di Malaysia selama 14 tahun, kemudian kembali ke kota asalnya. Mempunyai hobi memasak, menulis buku tentang makanan, food photography, dan pernah juga aktif sebagai blogger. Sekarang sibuk mengurus usaha katering Dulang Ibuk yang menyajikan masakan bercitarasa Indonesia. Pengalaman di IPB, sebelum mengenakan jilbab sering dipanggil "Mas", terutama oleh seorang dosen perempuan di jurusan. Plus, dimusuhi Endah yang notabene jadi selebriti IPB sepanjang masa. Alhamdulillah berkah hijrah memakai jilbab, semuanya itu berakhir indah. "Tidak dipanggil "Mas" dan tidak dimusuhin Endah 😂."Firman Ardiansyah Harahap (D34)
Anak Medan Bah! Kalo dilihat-lihat, tampang dia mirip Adrien Brody lho, coba aja Googling deh. Lahir di Medan, Firman Ardiansyah Harahap, S.Pt., M.Si. mengenyam pendidikan SD, SMP, dan SMU di Kota Medan. Pada 1997 diterima di Fakultas Peternakan IPB, Program Studi Teknologi Produksi Ternak dan kelar S1 pada 2001. Pada tahun 2002 melanjutkan studi ke Program Studi Ilmu Ternak Sekolah Pascasarjana IPB dengan peminatan Genetika dan Pemuliaan Ternak, meraih gelar Magister Sains pada tahun 2005. Pada tahun 2006 bergabung sebagai dosen tidak tetap Departemen Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara dan mengajar beberapa mata kuliah seperti Statistika Peternakan, Dasar Genetika Ternak, Ilmu Pemuliaan Ternak, Rancangan Percobaan, Aplikasi Komputer dalam perancangan percobaan dan Aplikasi Komputer dalam Pemuliaan Ternak. Tahun 2010 diterima sebagai CPNS di Pemerintah Kabupaten Samosir dan sekarang (2021) fokus mendalami analisis tentang Konsumsi pangan dan analisis situasi Ketahanan Pangan.
Christina Husin (C34)
Alumni Budidaya Perairan dan berasal dari Medan, bah! Lulus kuliah, dia pernah bekerja dibidang consumer goods. Lalu saat ini, bekerja di bidang perkebunan kelapa sawit sebagai Senior Manager Operational Estate di salah satu perusahaan swasta yang berpusat di Medan.
Ary Wahyuarman (D34)
Mengawali karir bekerja sebagai manager farm peternakan kambing perah, yang akhirnya setelah 15 tahun berjalan, berhasil mengakuisisi farm tersebut menjadi milik sendiri (luar biasa). Bahkan sekarang farm-nya merupakan yang terbesar di Jawa Barat dengan hasil produksi susu kambing segar dan bibit kambing perah. Untuk susunya menguasai 80% pangsa pasar di Jabotabek dan bibit kambing perahnya, sudah tersebar ke lebih dari 17 provinsi se-Indonesia. Beberapa pabrik pengolahan susu skala industri dan UMKM berhasil digaet, sebagai mitra untuk mengolah produk-produk turunan dari susu kambing untuk menjadi minuman kesehatan dan kosmetik. Selain beternak, juga membimbing peternak peternak pemula di beberapa daerah agar bergairah beternak untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi dan membangun desa.
Novita Hanna Rambe (D34)
Berasal dari Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara. Kini sebagai ASN di Dinas Peternakan Kabupaten Labuhanbatu dengan kegiatan sehari hari selain dinas, juga berkutat sebagai ibu dari tiga anak cewek. "Hobby membaca dan ngumpulin resep masakan tapi jarang dipraktekan." Yang berkesan saat kuliah dulu adalah mengulang mata kuliah Fisika Umum. Dimana jam kuliahnya bentrok dengan mata kuliah yang lain. Alhasil Fisika Umum meraih nilai B sedangkan mata kuliah yang bentrok jadi nilai C.
Hesty Natalia (D34)
Pencinta es teh tawar dan kopi pahit ini paling senang diajak kongkow. Sekitar 14 tahun bertanggung jawab di pengelolaan padang pengembalaan dan kebun rumput potong, serta penyediaan konsentrat untuk ribuan bibit sapi (Brahman dan PO) dan ayam (Merawang dan Arab) di BPTU-HPT Sembawa, Sumsel. Namun 4 tahun terakhir pindah ke Direktorat Pakan, Ditjen PKH dan hampir tidak pernah lagi kepanasan-kehujanan di lapangan naik traktor, "Apalagi ketar-ketir kalo lagi musim kemarau😅. Happy juga sih.. Karena belajar lagi dengan ilmu dan suasana baru, berkutat dengan penyusunan NSPK, supervisi, dan evaluasi di bidang pakan, khususnya bahan pakan." Indonesia sebagai negara kepulauan yang agraris seharusnya selayaknya mandiri pakan-bahan pakan. Dan semoga bukan hanya mimpi.
Mita (D34)
Waktu kuliah dia senang nongkrong di tangga plaza atau di perpustakaan, sekedar numpang ngerumpi. Selama kuliah, kost di Jl Perwira, "Yang kalo pulang nge-rental kudu dianterin abang rental gegara takut di gonggong anjing, sama depannya tanah kosong gelaap. Sering dibilang sombong lantaran jarang membalas senyuman orang. "Maaf ya teman, itu karena muka kalian rata keliataannya klo dr jauh, jadi ragu kenal apa enggak 🤭 (akibat mata minus 10). Selama kuliah, cowok incarannya adalah yang berkulit putih, alias saingan sama Endah."Bedanya Endah senang sama cowo berkacamata, kali sini yang bulu matanya panjang 🤭(mungkin anda pernah jadi inceran saya 😉🤭).."
Selama kerja sepertinya Mita suka menghayati peran. Waktu kerja di Century sering dipanggil dokter berjalan, sampai para customer senang diperiksa di toko ketimbang ke dokter sebenarnya. Kerja di klinik kecantikan, doyan make up untuk menutupi jerawat yang bertebaran di wajah. Saat ini kerja di toko perlengkapan baby.
Muliana (D34)
Alumnus ini biasa dipanggil Ian dan sekarang tinggal di Kota Udang, Cirebon, Jawa Barat sejak lulus kuliah tahun 2002. Jajaka asli Bandung ini sekarang bekerja sebagai Branch Manager di salah satu perusahaan Industri Jasa Keuangan, yang juga aktif di kepengurusan Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI). Saat kuliah menjadi Komti TPT'34, Sekjen BEM D dan punya hobbynya masak, olahraga dan nonton film ditemani kedua jagoannya. Aaaaaahhhhooyyyyy !!!
Dwi Widya Liana Pitri (D34)
Alumni TPT ini adalah ASN di Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Provinsi Jambi, sebagai Pengawas Bibit Ternak (Wasbitnak). Bertugas sehari-hari di UPTD Balai Pembibitan Ternak Provinsi Jambi. Hobby travelling, baca dan kriya (rajutan dan songket). Sampai saat ini telah membuat satu motif songket jambi bernama motif bunga rayo. Dwi juga terampil memasak masakan Bengkulu, Palembang, dan Jambi. Terkadang juga menerima pesanan roti dan kue-kue homemade untuk dijual di kantor.
Vivi (B34)
Nama panjangnya Silvia Arin Prabandari, kegiatan sekarang adalah Peneliti di Pusat Studi Satwa Primata, LPPM-IPB. Hobinya banyak. Yang sering dijalani adalah ngopi dan traveling. "Yang bikin seneng banget, kalo bisa kerja sambil traveling."
Banyak banget kenangan waktu kuliah, karena merasakan kuliah di kampus Baranangsiang, Taman Kencana, Gunung Gede, dan Dramaga. Punya teman-teman dari Sabang sampai Merauke, dulu biasa aja. "Sekarang baru terasa seneng banget kalau traveling kemana-mana punya teman di hampir tiap kota 😍"
Adetiya Rachman (F34)
Alumni TIN yang berkarya di Kementrian Pertanian sebagai peneliti bidang pascapanen pertanian. Merasa “tersesat” ketika masuk TIN IPB, namun selanjutnya pengalaman kuliah, persahabatan, dan sederet kisah ceria-nestapa mewarnai fase hidup yang menjadi salah satu bagian terbaik dalam hidup. Berkesempatan melanjutkan S2 di tahun 2007 di jurusan yang sama, namun tak pernah seindah waktu kuliah S1 dahulu. Dengan keberuntungan yang sama, mendapatkan beasiswa kantor, kembali merasa “tersesat di jalan yang benar” selama menempuh S3 di New Zealand. Pengalaman hidup dirantau negeri orang begitu melekat bersama keluarga tercinta. Namun begitu, kuliah S1 di TIN IPB meletakkan dasar yang kuat berkarya dan berkarir di dunia nyata. It was a great experience and I am proud to be a part of big Family of IPB 34. Bravo.
Yohanes (A34)
Yohanes Lusianto dari jurusan Faperta, Sosial Ekonomi, AGB. Kegiatan sehari-harinya adalah Personal Finance. Dia punya hobi Coffee and Cigar, dan juga fotografi. Kenangan selama kuliah yang paling berkesan adalah saat TPB. "Sambil naek sepeda di kampus 😁"
Edy sukriyawan D34 itulah namaku,banyak kenangan terindah yg kumiliki selama menempuh pendidikan dikampus tercinta ini.
ReplyDeleteSaat ini aku bermukim di propinsi bengkulu sebagai Aparatur Sipil Negara.
Halo, kirim fotonya dong biar kita masukin ke artikel, kirim ke inbox https://www.facebook.com/angrybow/ aja ya
Delete