Film Layar Lebar yang Legend di 1997
Hai Bro n Sis Kr34tif, di tengah padatnya pekerjaan kalian, jangan lupa untuk bahagia ya. Jadi begini Bro n Sis, admin kemarin mendapat request dari kawan-kawan kita untuk mengulas tentang film layar lebar yang paling best di tahun 1997. Tapi khan sudah pada ngerti lah ya dan bahkan sudah sampai jadi legenda perfilman, yaitu film Titanic yang dibintangi sepasang aktor dan aktris, Leonardo Wilhelm DiCaprio dan Kate Elizabeth Winslett.
Tak usah diragukan lagi sisi epic visualisasi Titanic yang sekaligus diramu kisah heroik, dramatic, dan romantisme, sehingga dinobatkan sebagai salah satu film terbaik abad ini. Bagaimana upaya to the max Jack Dawson melindungi Rose Dewitt Bucater dari ancaman tenggelam di ganasnya perairan Samudera Atlantic, hingga akhirnya malah merenggut nyawanya sendiri demi si cantik pujaan hatinya.
Dengan durasi tayang nyaris 3,5 jam dan harga tiket yang 10 persen lebih mahal dari harga pasaran saat itu, tidak membuat para penonton menyesal menyaksikannya. Malah banyak yang menontonnya lagi dan lagi, sampai merasa bosan. Tapi cukup sampai di sini pembahasan Titanic, justru admin ingin membahas film yang juga tak kalah romantis dari Titanic, yang muncul satu tahun kemudian.
The Wedding Singer
Memang dramatisasi ceritanya tidak seberat Titanic dan lebih simpel. Namun romantisme ceritanya tidak terlampau ketinggalan jauh dengan Titanic. Dibintangi dua aktor Hollywood yang cukup populer, Adam Sandler dan Drew Barrymore, film ini bahkan dicontek oleh produser Bollywood dengan judul "Kahin Pyaar Na Ho Jaaye" yang terkenal dengan soundtrack-nya "O Priya O Priya".
Film apakah? Ya, betul, judulnya The Wedding Singer yang ceritanya masih mengandung perjuangan menggapai cinta dua sejoli.
Adam Sandler berperan sebagai Robbie Hart, seorang vokalis spesialis acara pernikahan, dan Drew Barrymore menjadi Julia Sullivan, seorang pelayan di sebuah usaha catering. Baik Robbie maupun Julia, keduanya sudah memiliki pacar masing-masing. Robbie bahkan sudah bertunangan dengan pacarnya, Linda. Sedangkan Julia memiliki pacar yang dapat dikatakan telah mapan secara finansial bernama Glenn Gulia.
Namun suatu ketika, tunangan Robbie melihat masa depan kekasihnya itu dengan kaca mata yang materialistik. Akhirnya Linda seperti merasakan keputusasaan terhadap masa depan hubungan mereka dan kemudian mengakhiri hubungannya dengan Robbie. Jadilah Robbie seorang jomblo, yang harus move on dengan tetap fokus pada pekerjaannya sebagai penyanyi, menghibur perkawinan seseorang.
Dalam sebuah event perkawinan, Robbie yang seperti biasa bertugas bernyanyi, bertemu dengan Julia. Saat itu Julia menjadi pelayan yang mengantar makanan dan minuman di perkawinan itu. Mereka berdua pun bertemu, berkenalan, hingga merasakan 'click' pada setiap komunikasi yang tercipta di keduanya.
Robbie dan Julia |
Puncaknya, ketika Robbie mengembalikan jaket Julia yang tertinggal di sebuah acara perkawinan. Robbie menemui Julia di rumah Holly, sahabat Julia. Di situ Holly dan Julia sedang berdebat tentang ciuman yang romantis. Lalu Holly yang polos meminta Robbie mencontohkan ciuman romantis kepada Julia. Di situlah rasa cinta jadi muncul di keduanya, akibat dari ciuman mesra yang mereka lakukan.
Sejak itu, Robbie dan Julia merasa kangen satu sama lain. Mereka pun mulai menjalani hubungan kucing-kucingan, untuk menghindari agar tidak ketahuan Glenn Gulia, pacar Julia. Kemudian 'hubungan gelap' itu dibantu oleh Holly dan Sammy (sahabat Robbie), agar bisa berjalan mulus tanpa ketahuan Gulia. Namun setelah berjalan beberapa waktu, Robbie melihat Julia mulai menunjukkan adanya ambisi seperti Linda, yaitu materialisme (padahal tidak).
Robbie pun mengatakan hal yang membuat Julia tersinggung karena dinilai matre, dan mereka pun berpisah dulu. Namun karena rasa sayang di keduanya sudah terlanjur kental, akhirnya rasa kangen tak tertahankan mulai melanda kmereka. Hanya saja, keangkuhan hati keduanya membuat rasa kangen itu tak bisa diwujudkan.
Suatu malam, Julia mencoba sebuah baju pernikahan di flat tempatnya tinggal. Kamar Julia kebetulan berada di sisi gedung flat, sehingga jika gorden jendela tidak tertutup atau transparan, orang bisa melihat apa yang dilakukan Julia. Saat itu, Robbie sebenarnya memutuskan ingin menjumpai Julia dan mengungkapkan rasa kangennya. Dan di saat yang sama, Julia pun berharap, semoga Robbie bisa merasakan rasa kangen yang sama.
Julia yang hanya bisa menitikkan air mata, akhirnya iseng mencoba sebuah baju pernikahan. Karena cermin kamarnya dekat dengan jendela gedung dan gorden jendela kamar pun menggunakan bahan transparan, maka Robbie dapat melihat sekilas apa yang sedang dilakukan Julia dari jauh. Semakin mendekat dan dekat, Robbie pun akhirnya melihat bahwa Julia sedang memegang dress nikah, dengan ekspresi yang senang. Robbie jadi mengurungkan niatnya untuk datang ke kamar flat Julia.
Dalam hatinya berkata, "Ya sudahlah, Julia tampak sangat senang dengan pernikahan yang akan dia laksanakan. Beruntunglah kau Glenn." Dan pergilah Robbie menjauh dari gedung flat Julia. Tapi Robbie ternyata tidak mengetahui bahwa yang dilakukan Julia justru sebaliknya.
Saat Robbie baru bisa melihat sekilas Julia dari kejauhan, sebenarnya Julia sedang depan cermin, memegang dress itu sambil berkata, "Hi, I'm Mrs. Julia Gulia.." Namun setelah mengucap sepotong kalimat itu Julia menangis sedih, ekspresi wajahnya sedih, hatinya merasa kurang sreg. Saat menangis itu, Robbie tidak melihat secara rinci. Namun Robbie justru melihat Julia saat sudah di jarak dekat, saat dia mencoba mengatakan ini, "Hi, I'm Mrs. Julia Hart. I'm so glad to be..."
Di saat mengatakan kalimat itu wajah Julia berubah menjadi cerah, dia pun menjadi semakin excited dan berkata-kata sendiri di depan cermin. Di situ Robbie melihat bahwa kebahagiaan itu bukanlah untuk dirinya, padahal faktanya terbalik: Julia sedang mengkhayal menjadi istri Robbie.
Singkat cerita, di saat hari libur Robbie curhat ke sahabatnya Samuel, tentang kisah cintanya dengan Julia. Sahabatnya akhirnya menyarankan hal yang cukup ekstrim dan menyuruhnya memperjuangkan Julia. Robbie pun jadi bersemangat, dan bersama Samuel, keduanya ke rumah Holly karena biasanya di hari libur, Julia sering main di rumah sahabatnya itu.
Namun apa daya, Holly mengatakan bahwa Julia sedang diboyong Glenn ke Las Vegas, tempatnya berbisnis dan juga tinggal selama melakukan bisnis. Di sana pula keduanya akan berlanjut untuk melangsungkan pernikahan. Robbie, Sammy, dan Holly pun menyusul ke bandara. Namun karena pesawat sudah akan take off, Robbie hanya bertemu Julia dengan cara membeli tiket first class, karena hanya penumpang first class yang masih bisa diberi toleransi waktu oleh maskapai.
Dia pun melakukannya, membeli tiket first class yang harganya selangit, demi Julia. Di situlah romantisasi film ini menutup kisah cinta keduanya. Di ruang first class, Robbie bertemu penyanyi kondang Billy Idol yang kebetulan membawa peralatan musik. Dengan bantuan Billy Idol yakni meminjam gitar akustiknya yang merdu, Robbie membuat kejutan untuk Julia.
Dia meminjam pengeras suara milik pramugari yang dapat terdengar oleh seluruh penumpang pesawat, dan menyanyikan lagu romantis yang dia tulis untuk Julia. Dengan cengkok dan suara khasnya, yang sangat akrab di telinga Julia, akhirnya Julia menyadari dan langsung terharu mendengar suara pujaan hatinya itu. Lagu ini bahkan jadi terkenal, meskipun bukan sebagai soundtrack filmnya. Alhasil, mereka pun bertemu di suasana yang kocak. Happy ending pun mengakhiri cerita The Wedding Singer ini.
Dan ini cuplikan lagu romantis yang dilantunkan Robbie untuk Julia.